Tuesday, November 27, 2007

Womens



Gadis Sunda


Gadis sunda sering disebut juga “Gadis Priangan” atau Mojang Priangan dalam bahasa Sunda. Priangan sebutan untuk kota Bandung yang berarti kota yang penuh keriangan atau keramahan masyarakatnya.

Gadis Priangan atau Gadis Bandung terkenal dengan keramahan dan kecantikannya, ini sebagai tolok ukur budaya Gadis Sunda. Dengan topografis kota Bandung yang dikelilingi banyak gunung menjadikan udara disekitarnya menjadi sejuk dan asri hal ini sangat berpengaruh pada pola kehidupan masyarakatnya.

Barangkali pola kehidupan inilah yang bisa menelorkan type-type keterununan yang lebih baik dan berkualitas.

Sejak jaman dahulu Gadis Sunda terkenal dengan kesantunannya, penurut dan agamis tak heran banyak pria dari daerah lain sering berburu cinta dikota ini. ( itu jaman dulu…..! )

Bila ada yang cocok tinggal datang meminang ke orang tuannya dan sigadispun bisa disunting ( itu jaman duluu……!!!)

Artinya bukan segampang itu si pria bisa memboyong sang Gadis tetapi harus melalui seleksi calon mertua dulu , bila lulus ….. dapat hadiah, kalo gagal ya pulang dengan tangan hampa………..

Dalam istilah Gadis Sunda dalam mencari jodoh ada femeo “Dulang Tinande” artinya gimana orang tua saja, menurut orang tua bagus ya si Gadis ikut saja masalah cinta nanti juga ngikutin……( itu jaman duluuuu..!!!!)

Sepertinya kita rindu dengan cerita-cerita masa lalu yang penuh dengan adat budaya yang amat tinggi nialinya tersebut seperti cerita Gadis Sunda yang apabila kita amati saat ini hampir bergeser 180 derajat dari cerita-cerita masa lalu……

Apakah pergeseran itu ke arah yang lebih baik atau sebaliknya …..?

Friday, November 23, 2007

Perawan


Perawan adalah sebutan bagi perempuan yang belum melakukan hubungan seksual atau belum menikah, perempuan yang belum menikah biasa disebut masih gadis.

Perawan juga bisa sebagai kiasan atas suatu tempat yang masih asli alami belum terjamah oleh perubahan tangan-tangan manusia, sehingga sering kita dengar orang mengatakan “alamnya masih perawan”

Bagi orang timur khususnya Indonesia perawan atau “keperawanan” masih sangat sakral, sehingga keperawanan sering disebut juga “kesucian”. Seorang gadis timur akan merasa bahagia dan bangga bila bisa menyerahkan kesuciannya pada lelaki sang suami yang dicintainya. Kenapa bisa begitu?, karena saat itu ada penilaian yang mungkin tidak terucap dan tidak tertulis dari sang suami bahwa gadis pilihannya itu adalah gadis baik-baik.

Begitu tingginya derajat dari keperawanan ini dari jaman dahulu sampai sekarang sangat dijunjung tinggi oleh gadis-gadis timur sehingga mereka sering menyebut keperawanan ini sebagai “Mahkota”.

Ngomong-ngomong soal keperawanan saya jadi teringat teman saya, yang baru saja menikah, eeh…, hari ketiga malah cerai…

Iseng-iseng saya Tanya alasanya…..

Jawabnya. “Laki mana yang ngga’ gondok….. aku merasa ditipu, dibohongi…..ternyata dia sudah ngga’ perawan lagi……..!!!!!”

“Lho, ko’ kamu tahu dia bukan perawan, berarti kamu sudah tahu yang perawan yang bagaimana, atau jangan-jangan kamu pernah melakukannya dengan perawan lain….?” Tanya ku lagi…

‘Kalo perawan kan kalo hubungan malam pertama berdarah, itu namanya darah perawan….lha kalo dia setetespun gak ada…..” Jawabnya sewot.

Saya putuskan saat itu tidak melanjutkan perdebatan itu…., karena saya tidak cukup referensi untuk membahas darah perawan.

Cuma saya mau berpesan kepada para gadis yang masih perawan jagalah “Kesucian mu” jagalah “mahkotamu” karena semua itu menyangkut “DERAJAT, HARGA DIRI DAN KEPERCAYAAN”

Bila ada teman yang punya referensi tentang cerita teman saya di atas, silakan kirim ke alamat e-mail : support@kitchencheese.com

Salam- D. Rhadika